8/28/2013

CAHAYA IILAHI Kita yang bergerak mendandankan keindahan wajah kehidupan menyusuri dalam keringat kebijaksana membawa sangkar riwayat diri dari mendaki kemuncak diri kerapuhan usia terlalu banyak mengadu tentang noda dan nafsu namun seribu kekeliruan terhimpun panjang kejahilan masih berpeluk tubuh hablur mentari membahang ketika kusyukkan tasbih berwitir bangkitlah dari gamitan lena bertahjudlah dalam sunyi di celahan syukur hidayah diri aku diselimuti kasturi-NYA cahaya putih itu kutemui kembali penalukisan hatiku ummi marsheyta 27.8.13

8/26/2013

SENYUMAN WAJAH DERITA titisan air linangan kembali melimpah di ruang kamar itu sendu yang tersembunyi di tirai jendela mengukir senyum wajah mempamerkan bahagia redup hati menumpang di sudut malam sering menjadi keresahan mimpi yang datang takkesudahan hingga lena malam kegangguan. penalukisan hatiku ummi marsheyta 26.8.13
SEBUAH KEANGKUHAN HATI Aku dalam kebingungan melihat resah petang mengalunkan angin berdendang kepedihan perit menahan diam ketika ragu tidak menyelimuti diri salju cinta itu bagai sutera yang halus memenuhi ruang kelembutan mendampingi segenap perasaan dalam rindu hinggar binggar tiba-tiba pilu menujami seluruh raga diri terisak jiwa di rundung malam hingga menghiris belati dalam suara hati setelah kaulemparkan kedustaan biarlah rasa menari berkidungkan syair menghanyutkan diri dalam usai cerita tersembunyi antara kata yang kesudahannya terdiam sakit menahan setelah berkurun tersimpan oleh rahsia hati antara cinta dan pengkongsian dalam kehidupan perjalanan diri seorang kamu akhirnya terlerai oleh keangkuhan hati penalukisan hatiku ummi marsheyta 25.8.13

KEMAAFAN ITU

CERPEN KEMAAFAN ITU Entah sampai bila harus perjalanan ini tersisa dengan kesakitan.pedih diri aku menanggung luka semalam. Sudah lama aku tidak kembali di daerah ini,mungkin ada yang tidak mengenali aku lagi.Seingat aku tempat inilah yang banyak membuatkan aku menjadi manusia yang terlalu banyak dosa dengan tangan ini juga aku menanggung rezeki untukbmereka. Ahh!! dosa aku. keluh wanita ini setelah lama termenung mengenang sejarah silamnya. Bangkit dari kisah itu seorang wanita yang kembali sedar atas kesilapan semalam.kini dengan berkat doa.Dia kembali mencari dirinya yang terlanjur atas kesilapan lalu. pertemuan itulah yang membuatkan wanita ini tersedar.dari kerna kesilapan dosa itu seorang pemuda kembali bertemu.Memohon kemaafan atas keterlanjurannya.Membiarkan wanita ini sendirian di hina atas kelakuan dan kesilapannya kisah perjalanan mereka terlalu rumit. Bermulanya atas dasar berperikemanusian lelaki yang bernama Danish telah membantu seorang yang teraniaya iaitu Warmida. Dari terjerebak dalam kancah pelacuran.Warmida telah diculik ketika berusia 17 tahun.Ketika itu Warmida seorang anak gadis yang penuh kesopanan.Di antara gadis-gadis kampung Sri Gading,Warmida menjadi perhatian.Tapi Warmida tidak di sukai oleh musuhnya,iaitu Zetty.Anak orang kaya kampung Sri Gading.Entah apa yang menyebabkan Zetty begitu marahkan warmida.Sejak alam persekolahan lagi Zetty memendam perasaan berniat jahat.Warmida tidak pernah mencari musuh,pada diri orang sekeliling. kerna orang-orang Sri Gading terlalu baik dengannya.Tidak pernah terfikir musuhnya ada. Satu hari Warmida pulang ke sekolah lewat.dan sepatutnya hari itu dia pulang dengan Cikgu Dasima.,tapi kerna terlewat kelas Warmida pulang sendiri.Jarak dari rumahnya dalam setengah jam perjalanan.oleh kerana bas agak lambat,warmida pulang dengan berjalan kaki. sambil mengalas beg serta buku yang di tangan Warmida tersenyum bila mengenangkan esok adalah hari lahir diri yang genap 17 tahun.Alangkah indah andai dapat 'henpon' yang di janjikan oleh ibunya mak ita.sedang melangkah Warmida terpandang ada kereta dari tadi mengikutinya.Tiba-tiba tangann warmida direntap kuat oleh lelaki bertopeng.Dengan sekelip mata Warmida terperosok kedalam kenderaan pacuan 4 roda.dengan lajunya memecut. Warmida menjerit-jerit minta lepaskan.namun tangan sasa yang mengenggam warmida terlalu kuat. Dalam terjerit,Warmida terpandang di hadapannya Zetty.Alangkah terkejutnya Warmida. Zetty! awak ke tu? "Tolong! aku Zetty" Tiba-tiba Zetty yang tadi hanya memandang tajam.ketawa dengan rakusnya,bersuara. "Aku nak tolong kau,?sorry lah Warmida,aku nak jual kau pada sindikit pelacuran lagi adalah. baru aku puas,Warmida."kata Zetty sambil ketawa. "Abang,tolong bawa saya pergi penjuru sungai. "Zetty mengarah pemandu yang memandu itu Warmida terkejut bila saat zetty berkata sindikit pelacuran.Apakah semua ini.Warmida masih keliru apakah benar yang diperkatakan Zetty. sambung esok

4/16/2013

DI INGIN HADIR

Dalam ilusi kutinggalkan
dari malam yang berlalu
menangguk serpihan kaca
rinai membasahi hamparan
derainya ada kisah
bergelimpangan

menitip kepingan rasa
yang berkabut mega
mengiringi mendung
fajar seakan kelabu
membisu langit tanpa suara
tanpa hadir kerlipan
seolah jauh membawa
sirna seakan mengusir pergi
diam memberontak diri
asa terpaku

haruskah membutirkan bicara
di ingin

eytajms
16/4/12
PERGOLAKKAN DIRI

Ketika pijak ini tergoyah
pada rasa yang terjerembab
bangkit diri terawang
bingung bertaburan rasa
terhimpit arus gelombang
tubuh gigil melangkah
setiap ruang dengan desah yang merinai

jauh menguras lautan
melangkah walau lelah
debu melayang memintas sempat
biarlah kebenaran berjalan
suatu saat akan sedar
biar bernafas tenang
pada liarnya diri
tenggelam

eytajms
16/5/11

HANYA SEKEPING DIARI

Di dada langit
butiran air mata menitis
terguris jemari berbalut sembilu
di celahan dedaun kering
membakar isi-isi lembar
kutitip dalam diari
terkoyak cemburu yang berbingkai
cermin wajah berubah
jelas

diam meminggirkan rasa
dalam rajuk malam
tidak disangka berlarut waktu
menyapa tidak dibalas
usah memandang hari-hari biasa
rutin diamalkan dari permulaan
janji digenggam

umpama si anak rajuk
memujuk
tidak diendah kala peduli
menjauh
terbatas waktu menghimpit hari-hari
tenat mengalas segala yang dipikul
dalam amanah
dairi peneman penat
segala terluah kuukir

namun
segala isi hanya coretan perasaan
tiada mengungkapkan
diri diulit rasa
tapi..
mengapa semakin buta dikaburkan
diri dengan cemburu

haruskah rajukmu kuturut
hanya sekeping diari
berbaur sangka
berhari-hari

untuk apa lagi berdiari
jika berkongsi berutus di jemari
di

salah erti.

Eytajms
Penahatiku
22/12/12
Taiping
KALAULAH...

kalaulah..
sunyi itu berlagu
sepi bersuara
lagu apakah didendangkan
dan disuarakan
mungkin sunyi akan berlagu riang
sepi mula beramah tandang
riuh rendah tidak kenal lagi sunyi
sepi tidak memagari diri

kalaulah..
semua itu terjadi
mimpi sekadar datang hilang
suara hati mula terdiam
tiada lagi keluh kesah datang
rungutan perasaan hanya berdendang sayang
irama lagu berbisik keghairahan
melodi mungkin tiada lagi kesedihan
petikkan jemari mungkin terdiam

kalaulah..
sunyi hilang tiada lagi ilham
sepi seakan mengajar kecurangan
mengarah diri berdendang keasyikan
dalam riuh alam
tiada lagi ketenangan

Eytajms
25/12/12
taiping

BERILUSI SENDIRI

Mungkin
tidak selayak diri berdiri
tinggi dan rendah alunan puisi

bahasa kataku luntur
bertabur
penaku karat
mindaku tidak seluas
akar bertunas tidak bertunjang
titik permulaan lemah
tidak seindah
selayak dibungkus
buang

lukisan jiwaku tidak berseni
hanya kulayarkan ilusi
dalam sendiri

Eytajms
26/12/12
taiping

KUINTAI CERITA BUKAN CEMARKAN PENA

Di celah dedaun kering 
kumengintai cerita pilu
dikala menyusuri redup senja
mendung diwajahnya pucat
ada sembilu menikam tulang
dari serpihan kaca tertinggal
tidak berani diri menelannya
namun tetap mengalir dimuara
yang tercemar

kukutip retak-retak dan serpih-serpih luka
kususun titik asal cerita
sepahan terserak merata
mengheretku mengintai punca
menyaksi suatu
bertingkah antara pena

langit temaram menyembunyikan malu
bintang-bintang menyaksi
tangkai-tangkai pena bagaikan cedera
tercemar oleh luka jemari
kembali tangkainya
biar ia bisa teguh semula

tenunan aksara berkirim dari kata ke kata
memaut kembali jemari seperti biasa
membiarkan gelap malam menelan
lenturkan tubuh dengan redup mata
menghumban cambahan wasangka

Eytajms
27/12/12
taiping

KEANGKUHAN MEMAKAN DIRI

Garis waktu mulai memisah
sehelai lembaran aksara
mengkisahkan ceritera tanpa rangkap
tak sanggup untuk menepis
pada serak parau jeritan kehidupan
di sisa waktu yang masih tersisa
terdengar sumbang

kesempurnaan tidak tercukup
dalam pemberian
keangkuhan bertapak mewah
pada riak kehidupan
entah apa tercari nilai
hingga disekeliling peduli pandang

teguran mendabik dengan kemegahan
menayang segala mampu
petikkan jari tersedia segala
kuasa segala di tangan
pedulikan dunia kesengsaraan

terjaga diri terbaring kaku
kebanggaan menghilang pergi
di kalung permata berlian memangku arah
hanya memandang
terbiar merangkak mengurus diri
balasan inikah kesempurnaan segala
kemegahan tidak mampu membeli.

Eytajms
29/12/12

JATUH CINTAKU PADA PUISI

Aku mencari erti
setiap persoalan yang kutanya pada diri
apa ada pada puisi

puisi
entah bagaimana
datang pada hati
kala diri pernah membenci
setiap kata-kata puitis

semakin kuselami mencari
di sebalik kata-kata puitis
dalam keindahan tersembunyi
rahsia dari jemari
nukilan lahir dari ilham sanubari
luahan tersembunyi seribu makna dan maksud hati

puas kupandang aksara meniti hari
berkias dalam santun tersendiri
berlapik kata
tidak terduga dalam cerita puisi
ada rahsia hati

akhir diri terjatuh dalam alunan irama hati
bermain jemari dalam ilham sendiri
kutitip kata demi kata hari-hari
hingga aku jatuh cinta pada PUISI

Eytajms
301212
taiping
12.46malm

DITEWASKAN OLEH KELEMBUTAN HATI

Entah 
bagai bisu berkata
nada tidak gema
olahan alunan terhenti
dalam irama sendiri

terbelenggu ruang dan waktu
kubertahan dari rasa
tak mampu kubuang serta menerima
selama terdiam
mengiringi setiap langkah
tak seindah kelihatan

diriku memang lemah
dengan tegarnya buatku sakit sendiri
egoku berperang dengan sekeping hati
terus bergulir tanpa henti
terlarut seakan jiwa seakan mati
separuh lelahku bagai melampau
untuk apa
membara kehangatan hati

duhai rasa
kembalilah mengurungku dalam sabar
tertewas diri menunduk
seperti angin membelai ilalang
agar separuh jiwaku ditawan oleh kelembutan hati

Eytajms
31012012
taiping

BANGUNKAN DIRI JANGAN IKUT HATI

Tirai dedauan kamar masih berlabuh 
pelukan lena diulit keasyikan
rintik-rintik hujan diujung embun
mendakap diri merapatkan sendi
diingin hari mengiringi cuaca terang
berbungkus selimut lagi di pembaringan

leka waktu kian pergi
menunggu saat berlabuh hari
terang cuaca dalam mentari terbit pagi
wajah mendung disingkir kabus
bagai mengalah berbagi
wajah awan menawan hari
langit kebiruan terukir seri
senyuman hari terhidang saji

usah ikut pujukan lena
langkahkan hari mengiringi cuaca
waktu masih berbagi
musim berganti hari
taburan gerimis bersinggah hadir
ribut dedaun menduga rasa
lambaian hijau masih berwarna
terik mentari masih memandang
silauan mata sebentar
dalam perit masih menelusi
hembusan nafas terasa
dan nadi berdetik
laluilah waktu
usah mengalah dilewat masa
sia-sia hari dalam bernyawa.

Eytajms
5/1/13
Taiping

SEMPURNA KATA SILAP TIADA

Adat dunia
di terjah pelbagai
terkadang gagal 
mengawal emosi
terkadang berjaya
terkadang tewas

kita tetap kita
berkata kita
benar belaka
seperti mana di kata
seumpama sempurna kita

di terkam bisa berkata
tiada cacat tiada cela
hitam atau putih sudah serupa
kerna ketidakpastian
apabila mereka berkata
kanan salah
kiri salah
di mana letak kebenaran
dalam berkata
begitu begini
keliru dunia kita
terkadang pekak telinga
sampai bila.

Lukisan hati
EYTAJMS
7/3/13
TAIPING

BERALIH ANGKA TIDAK GUGATKAN ARAHMU

Benarkah jejak kubertukar
kehangatan masih belum kurasa 
bagai meniti sehari dua

perjalanan mengelilingi batas
dalam terpejam mata
dunia sudah beralih
dari angka ke angka

namun diri masih bertangga
disini kaki berdiri
langkah masih berpijak jejak sama
kupandang langit tidak berubah
arah bayangan diri masih tetap mengekori
rentak alunan kata tiada bertukar nada
kita jalani ulangan yang sama
dan kisah kita berlainan cerita

namun dunia takan pernah perdulikan
pada kisah lalu
semua yang ada dalam masa lalu
biarkanlah terkubur dalam waktu

kulabuhkan tirai yang hanya sepenggal waktu
jendela kubertukar lagi
dalam dunia masih berpaksi sama
arah kumasih arah yang satu
dalam doaku agar terus
terpaku dalam kalimah-Mu

Eytajms
(penaku wajahku)
10102013
taiping

TINGGI RENDAH KITA JELAS NYATA

Aku siapa
kamu siapa
tinggi dan rendah kita
ketara jelas

untuk bicara tidak terungkap
dalam getar rasa
bagai kerdil diri
berdiri dalam hebat semua
bermadah

tinggi bahasa
dalam jiwa tersentuh
sekali memandang pena berkias kata
tertunduk diri bagai mengecil tubuh
dalam jelas wajah dilihat
siapa aku

hanya bayang melihat dihadapan cermin
mampu nukilkan pena sendiri
layakkah berdamping hebat
siapa aku
selayak kamu

Eytajms
penaku hatiku
0101013
taiping

BUKAN BERADU HEBAT

Bisik pasir menghantar suara
terasa desau angin mengelus dedaunan 
dalam lambaian puisi bercengkrama 
mula menari getar mengikut arus nada

kukhabarkan di langit biru
dalam tampil diri memerhati
selalu menjerat hadir di celahan warna
kejernihan manik-manik embun pagi
terlalu indah bertuah tanah yang segar
walaupun terketar-ketar

senda gurauan dalam terisi makna
rancak mengutip senyum
usaikan malu bercanda menitip aksara
pada setiap percikan lirik irama pena

bukan beradu saing kehebatan
dari arca kerapuhan
kekadang disakat terjah
dengan dentum amarah wajar dibuang
nyamankan kesejukan diri
dihalaman erat menyusun pena
dalam ikatan memaut rasa

Eytajms
3/1/13
Taiping.

MALAMKU DIUSIR LAGI

Purnama berarak bagai pecahan bintang
rentang waktu berbingkai ilham
tirai sutera mengoda
dalam berlabuh diulit manja
berkimbah bisikan bayu
perlahan tercipta kesuraman masa
bersulam timbul
aroma rasa sedikit goyah

angin malam berhembus
memandang rembulan meredup
bayangan alun mengusik hadir
dalam diri menjelma
pada kata-kata
yang bersarang di dada
masih tersimpul

kuselimutkan kenangan di sebalik lena
kubuaikan diri berdendang sendiri
selagi embun menampak hadir
akan kutitipan kan syair
malamku
mengusirkan gemersik nada
yang merentap dalam aksara
biarkan camar bercerita

bersimpuh di anjung waktu
dengan lentikan jemari
kuluruskan kembali

Eytajms
7/1/13
taiping

SEGALA ISI ,TULANG PUN DICERITA

Tersentap diri
bahasa dindingmu kurenung berkali
sindiran kata menikam tajam
untuk apa
lontarkan kata disebalik dinding
sekadar bercerita murah

berbagi cerita berkongsi duka
namun mata melirik pandang
seakan muntah
segala isi bertabur disegelap ruang
isi didalam bagai mahu dilihat semua
tidak cukup isi
tulang pun menjadi cerita
dunia bagai muak cerita sama

kamar beradu dipaparkan cerita
warna tirai dijaja kata
tidak cukup hamparan keemasan
ditambah
Sedang jemarimu tak kuasaku jamah
hanya terbatas dalam kata

hadiri diri mengusir dari gelisah
bukan bercerita segala dalam kawah
dipuncak asmara mahu digambarkan segalanya
namun sedarlah ada memandang
menjengkelkan mata
tiada cerita diruang untuk dilihat kita

terbatas dalam kata
hanya maaf diri
kunukilkan cerita
dalam terlanjur bahasa
bercerita segala

Eytajms
9/1/13
taiping

KENANGAN DI SEBALIK PERTEMUAN

sejenak merenung
dalam hari yang berarak
menguis tirai igauanku
tentang pertemuan
kala berlabuh di sudut petang
memandang wajah ketenangan

lirikan mata itu
seolah memandang diri
di sebalik bingkai kaca tertutup
bayangan terasa hadir
mengintai diri di sudut diam

entah mengapa
bagai terdengar suaranya
berbisik kata
wajah gambaran terlukis
jelas dihadapan
ketenangan warna seri wajah
bagai tertawan
tiada jemu menatap cahaya
di sebalik senyuman
semakin diri ingin dekatkan
namun terbatas larangan

langkah kaki bergerak
degup rasa bagai sesak
saat mata bertentangan
diri terdiam
kuasa rasa bagai menikam
dalam debaran
seolah diri melayang
dalam alam keindahan

keberanian datang
menyunting wajah didambakan
bersuara menyatakan
keikhlasan

bersatu diri akhirnya
saat ikatan bersimpul digenggaman
di situ terbit cinta
wajah manis kebahagiaan
kasih dan sayang
bersatu dalam perhubungan
semoga ikatan kekal
di hujung perjalanan
dalam restu dan keizinan

Eytajms
9/1/13
taiping

RAHSIA BERLAYAR BAHTERA

Melukis mendung di awan
datang bayu memandang
lalu diam
di tirai pagi termenung aku

bagaimana mentari setia
menyinar
dalam gerimis hadir
bahasa hati lantas tertanya

tak akan pernah tahu
begitulah gambaran terjadi
embun yang menanti tanpa jemu
sang fajar menyingsing hari
keperitan bertahan

saat mentari menunduk hari
wajah -wajah lesu masih setia menunggu
kala berlabuh di hujung malam
masih sabar menanti kepulangan
dalam wajah tersenyum
kebahagian

itulah rahsia alam
setiap bahasa terbit
dari dasar hati
dalam berlabuhkan layar bersama kemudi
melayarkan bersama alunan ombak
dalam mengenggam sauh berhati-hati
agar tidak tenggelam di dasar lautan
sendiri.

Eytajms
10/1/13
taiping

RENUNGLAH WAJAH ANAKMU

Tangisan sikecil
sakitkan dia
hanya diam
terlihat linangan di ujung mata

membenamkan kisah
rasa tak percaya
mengapa masih ada
bertopeng pura wajah pembela
alir darah sama
dari benih berharga

hadir sikecil di tatap belai
bukan hayunan ganas
di herdik tampar apa lagi
berbekas-bekas birat
belas kesian sudah tenggelam
di telan nafsu menganas
tanpa peduli tangisan
dera kekejaman
bagai musuh di tangan
mana belas ehsan
sikecil di baling bagai patung mainan

terngiang tawa si kecil
wajah tanpa dosa
umpama kain putih
mengapa ada insan tiada berperikemanusian
menganas pada tangan sepatutnya
membelai
amanah di tangan hilang pertimbangan

tataplah wajah sikecil itu
renungkan mata halus
mata itu kamu
wajah itu wajahmu
darah mengalir itu
dari darahmu
mengapa ganas diri tanpa peduli
ikut hati sesal nanti

Eytajms
10/1/13
Taiping

WAJAH-WAJAH SENYUMAN UMPAMA HILANG

Lingkaran wajah hadir
kutemui kemanisan
keramahan
suara-suara alunan bergema
dalam berganjak masa
terbatas
terkadang hilang dalam memandang

kuhitung wajah-wajah tersenyum
semua berserakan
namun hilang
kusembunyikan senyum hampa
antara gemuruh hujan

deru angin kehilangan arah
sesamar wajah telah berbungkus embunan
di tirai kamar
kusamnya masa di jelma malam
tanpa kata
tak bersuara
cerita di balik wajah
ada tangis terselimut hujan

biarkan aku terlelap
tidak ingin lagi bertanya
mimpi di beranda pagi
tentang wajah-wajah

EYTAjms
13/1/13
Taiping

CORETAN TAMU DALAM PENAKU

Detik waktu perlahan melintas
menghitung waktu
bersama angin lirih
di kala pagi bersahaja

ku belai pena
tidak mampu pisahkan
dalam jemari mengenggam
menemani sandaran lelah
tawa senyum coretan terhibur
oleh camar riuh

pena ini merajut kisah
perlahan terkelupas oleh tinta
mengisi ruang-ruang pena
diantara suram nya wajah alam
mampu kaburkan di sebalik keindahan

kugoreskan aksara bertandang
berdendang ria
dalam tajam pena berbalas
tidak kucemarkan coretan tamu
kutitipkan seindah
dalam diri masih mampu mengenggam pena
agar tidak terlepas

Eytajms
13/1/13
Taiping

HENTIKAN BERBOLAK-BALIK DALAM BERJANJI

Tanpa kusadari
nada seruling berbisik pagi
embun pagi beremosi
bila titisan pena menjamah rasa
di sebalik tutur bicara
bermanis muka

izinkan letih itu bersandar
tatkala hanyut diri membelah rasa
dalam madah bertukar dusta
diri disumbang sesak nada
raga mula tercalar

panas yang membahang disangka air
disirami duri yang membelit diri
hentikanlah coretan kisah dongeng
saat pundakku terasa berat
memandang kisah
yang tidak kesudah

jangan biarkan diri dijajah
janji-janji kosong
dentuman guruh di langit hanya bersyarat
sebelum mendapat apa dihajat
segala gadaian diri terbagi
dengan rela sendiri
akhirnya tertindas diri dalam kemenangan
janji

kumencari jawapan di sebalik lisan
dimana letaknya nilai kata
adakalanya berbolak-balik

Eytajms
15/1/13
Taiping
jam 9.21pagi

KAMAR KERINDUAN SEMUSIM LALU

Gundah apa lagi
kepada malam
engkau pun mengeluh
pada waktu
mencari alpa kerinduan
dalam kamar kenangan

desah nafas mula bersarang
jangan engkau racau
dalam amuk diri
menjadi pesta rimbunan
mengitari sepanjang
kembara yang pernah datang

semusim itu berharap
yakin diri terus melangkah
setibanya di perhentian
saujana gelap semata

tiada lena di peraduan
terhimpit gelisah yang tersimpan
penantian lewat malam
tiba-tiba mengais rinduku
kembali
untuk apa


SERIBU TANYA KEMANA

seribu tanya
dalam sendirianku
abjad yang sering bertandang
tidak berseru lagi
kemana

waktu seakan tidak tersampai
segala pesanan
dalam menunggu
tertanya hati
kemana

suarakan sedetik kata
khabar diri tidakkah terasa
kerisauan seluruh jagat alam ini
berseru

kujejak menerawang
menunggu bisiknya menyapa hati
gundah mendesah dalam dada
bagai terngiang suaramu
menitip rindu

di sini
bak embun yang mengalir
merindui hadir

EYTAJMS
11/2/13
Taiping

KEBINGUNGAN RESAH HATI

Irama alam berdansa
dalam gerak tari dan lagu
indahkah peraduan awan 
biarpun tersenyum
sedikit muram

suara dengan ramahnya
selalu ceria disekitar
ruang dan waktu yang kumiliki
hiruk pikuk bagai lupa
resah bertandang
ada muara hati menjadi lelah
bingung resah ini menerawang kosong
entah apa membalut jiwa

setiap sisi bisa tercipta
serasa ingin mengajak bercanda
namun keinginan bagai terlarang
keseimbangan sering menewaskan hati
rumitnya makin tak terkendali

disini aku nyata berserah diri
ketenangan jiwa harus miliki
lengkap akan suasana
menikmati malam ini dalam sunyi
kembalikan hati
jangan sampai kebingungan
entah adakah lagi
akan dilimpahi
dalam waktu dan ruang yang suci

eytajms
12/2/13
Taiping

SUNYI MEMBIARKAN AKU

Tiada kata menyapa
purnama dalam cahaya terang
namun sunyi malam tidak bersuara
yang mendiami ruang waktu

terasingan dihening waktu
lelah menghiasi penjuru jiwa
mewakili apa yang terasa
diderunya malam sepi

Riuhnya angin kurindu
yang bergema nada tiada henti
terkadang memekak detak nafasku
namun sesak membiarkan aku
terlupa kegelisahan

sejenak menyandarkan diri
melelapkan mata dan terus menembang sunyi
biarlah kularungi malam
dalam kesendirian
lalu terdiam di setiap titik nadi
dari alunan ombak kerinduan

eytajms
15/2/13
taiping

PERGI JUA PERWIRA

Gugur jua
rebah juga
gagah perkasa

mempertahankan maruah
agama
bangsa
negara

langkah berani
sumpah diri
demi bangsa
demi semua
tidak kira siapa
mempertahankan jajahan
tanah kita
akhirnya tergadai nyawa

kini nama tinggal nama
seorang perjuang negara
langkahnya gugur
bersama tangisan semua
darah yang tertumpah
itu darah perwira

semoga gugur
mereka tidak sia-sia

EYTAJMS
4/3/13
TAIPING

AKUKAH ITU

Akukah itu
terdiam bisu bicara
kosong tanpa kata
mampu hanya mengintai cerita

akukah itu
canda dan tawa bagai lupa
tercari aku di mana
hilang atau tenggelam punca
diri umpama beku seketika
entah apa meresap jiwa
hariku umpama hiba
lukisan wajahku seri tiada

akukah itu
menyapu airmataku yang melimpah
hiba menjeruk rasa
tiada irama untukku dendang
dalam pena
ilhamku seiring dengan rasa
sedih berwajahkan cerita
saat gugurnya cinta

Eytajms
13/3/13
taiping

TERPERANGKAP DALAM SINARAN KEJORA

Rintik rintik hujan yang menemaniku 
entah pada hitungan ke berapa
aku duduk menikmati pejaman mata 
jiwaku melayang menari bersama

salju mulai memutih meliputi ruang
aku menjenguk di persada
tiba-tiba menerpa pada sulaman sutera
yang kau kaitkan manik-manik mutiara
lentik jemarimu meraup
hingga menjadi hamparan cinta
kau kalungkan dentum gegar
kudengar dengan jalinan rasa
kulihat segurat senyuman
menyengat alismataku
tersedar

sepantas pandangan mataku terpaku
dalam hangat terperangkap renungan pesona
perasaanku mula bertempur dalam hati
mendung mula menyimpan gelisah
bunga-bunga rasa bagai mekar tiba-tiba
bagai tersiram aku dalam kolam cinta

inikah rasa
dialas hamparan sinar kejora
memelukku bagai terlena

Eytajms
6/4/13
Taiping

KEMBALIKAN KECERIAAN WAJAH SENYUMAN

Bagai tak mengecap lena
igauan hadir membelai sukma
di dada langit angin malam menyaji
mencari warna langkah tenang

embun hadir mengatur jaluran
membangkitkan wajah bertanya pada siang
usah sembunyikan warnanya
pada jendela kamar terbuka
luka kesiangan biarlah tergenggam
sudah takdir kehidupan
tangisan bukan pengakhiran
murung diri lontarkan

layarkan mewarnai tinta
larutkan hampa hanyutkanlah
di aliran rasa
tenggelamkan sendu lama
biarkan terus melimpah
gugurkan lesu biarkan berlarian
kembalikan wajah keceriaan
dalam senyuman

Eytajms
9/4/13
Taiping

INGINKU SISIHKAN RINDUKU

Ingin kuhentikan
luahkan kerinduan
kusisihkan helainya 
membiarkan halangan terbina
menjadikan jarak yang menebal
langit pun bermeditasi
berseteru dengan rindu
berterbangan tidak tahu arah

suara sunyi
termangu diam aku
cahaya malam menyeru
kau lukiskan langit membiru
mengusik hariku
mengapa bayang itu bertamu
datang melintas menerusi buliran air mataku

lisanku yang berkata
mengurungkan rindu agar berhenti
di genggaman leburkan
pedulikan lelah bermuara
lalu kau bisikkan
mampukah!!

sesak nafas bagai tercurah
nadi bagai terhenti
katakan sekali lagi
mampukah !!

Eytajms
10/4/13
Taiping

RETAK JALINAN

kulukiskan kabus suram
tiupan angin menemani aku
warna-warna jagat berbicara 
dalam gerak hati yang retak

cairkan kebekuan tegar
dari tubuh ini
harumkan wangian
bukalah jendela hati
kemaafan

mampukah mengait jalinan kembali
menghapus segala titis
yang terkandung
seperti arus mengalir pergi

Eytajms
10/4/13
Taiping with love

SENTUHAN

Jika saja tangan ini bisa selalu datang dan membelai
memberikan sedikit sentuh 
jangan bertanya 
erti dari sebuah aksara

jika kau mengejanya
hanya dengan satu warna itulah
puisi pena

imajinasi dari sebuah karya
melihat '
memandang

terukir jari membelai lembar-lembar helaian
dari ilham
kutitipkan menjadi syair kerinduan

Eytajms
11/4/13
Taiping with love