DI INGIN HADIR
Dalam ilusi kutinggalkan
dari malam yang berlalu
menangguk serpihan kaca
rinai membasahi hamparan
derainya ada kisah
bergelimpangan
menitip kepingan rasa
yang berkabut mega
mengiringi mendung
fajar seakan kelabu
membisu langit tanpa suara
tanpa hadir kerlipan
seolah jauh membawa
sirna seakan mengusir pergi
diam memberontak diri
asa terpaku
haruskah membutirkan bicara
di ingin
eytajms
16/4/12
4/16/2013
PERGOLAKKAN DIRI
Ketika pijak ini tergoyah
pada rasa yang terjerembab
bangkit diri terawang
bingung bertaburan rasa
terhimpit arus gelombang
tubuh gigil melangkah
setiap ruang dengan desah yang merinai
jauh menguras lautan
melangkah walau lelah
debu melayang memintas sempat
biarlah kebenaran berjalan
suatu saat akan sedar
biar bernafas tenang
pada liarnya diri
tenggelam
eytajms
16/5/11
Ketika pijak ini tergoyah
pada rasa yang terjerembab
bangkit diri terawang
bingung bertaburan rasa
terhimpit arus gelombang
tubuh gigil melangkah
setiap ruang dengan desah yang merinai
jauh menguras lautan
melangkah walau lelah
debu melayang memintas sempat
biarlah kebenaran berjalan
suatu saat akan sedar
biar bernafas tenang
pada liarnya diri
tenggelam
eytajms
16/5/11
HANYA SEKEPING DIARI
Di dada langit
butiran air mata menitis
terguris jemari berbalut sembilu
di celahan dedaun kering
membakar isi-isi lembar
kutitip dalam diari
terkoyak cemburu yang berbingkai
cermin wajah berubah
jelas
diam meminggirkan rasa
dalam rajuk malam
tidak disangka berlarut waktu
menyapa tidak dibalas
usah memandang hari-hari biasa
rutin diamalkan dari permulaan
janji digenggam
umpama si anak rajuk
memujuk
tidak diendah kala peduli
menjauh
terbatas waktu menghimpit hari-hari
tenat mengalas segala yang dipikul
dalam amanah
dairi peneman penat
segala terluah kuukir
namun
segala isi hanya coretan perasaan
tiada mengungkapkan
diri diulit rasa
tapi..
mengapa semakin buta dikaburkan
diri dengan cemburu
haruskah rajukmu kuturut
hanya sekeping diari
berbaur sangka
berhari-hari
untuk apa lagi berdiari
jika berkongsi berutus di jemari
di
salah erti.
Eytajms
Penahatiku
22/12/12
Taiping
Di dada langit
butiran air mata menitis
terguris jemari berbalut sembilu
di celahan dedaun kering
membakar isi-isi lembar
kutitip dalam diari
terkoyak cemburu yang berbingkai
cermin wajah berubah
jelas
diam meminggirkan rasa
dalam rajuk malam
tidak disangka berlarut waktu
menyapa tidak dibalas
usah memandang hari-hari biasa
rutin diamalkan dari permulaan
janji digenggam
umpama si anak rajuk
memujuk
tidak diendah kala peduli
menjauh
terbatas waktu menghimpit hari-hari
tenat mengalas segala yang dipikul
dalam amanah
dairi peneman penat
segala terluah kuukir
namun
segala isi hanya coretan perasaan
tiada mengungkapkan
diri diulit rasa
tapi..
mengapa semakin buta dikaburkan
diri dengan cemburu
haruskah rajukmu kuturut
hanya sekeping diari
berbaur sangka
berhari-hari
untuk apa lagi berdiari
jika berkongsi berutus di jemari
di
salah erti.
Eytajms
Penahatiku
22/12/12
Taiping
KALAULAH...
kalaulah..
sunyi itu berlagu
sepi bersuara
lagu apakah didendangkan
dan disuarakan
mungkin sunyi akan berlagu riang
sepi mula beramah tandang
riuh rendah tidak kenal lagi sunyi
sepi tidak memagari diri
kalaulah..
semua itu terjadi
mimpi sekadar datang hilang
suara hati mula terdiam
tiada lagi keluh kesah datang
rungutan perasaan hanya berdendang sayang
irama lagu berbisik keghairahan
melodi mungkin tiada lagi kesedihan
petikkan jemari mungkin terdiam
kalaulah..
sunyi hilang tiada lagi ilham
sepi seakan mengajar kecurangan
mengarah diri berdendang keasyikan
dalam riuh alam
tiada lagi ketenangan
Eytajms
25/12/12
taiping
kalaulah..
sunyi itu berlagu
sepi bersuara
lagu apakah didendangkan
dan disuarakan
mungkin sunyi akan berlagu riang
sepi mula beramah tandang
riuh rendah tidak kenal lagi sunyi
sepi tidak memagari diri
kalaulah..
semua itu terjadi
mimpi sekadar datang hilang
suara hati mula terdiam
tiada lagi keluh kesah datang
rungutan perasaan hanya berdendang sayang
irama lagu berbisik keghairahan
melodi mungkin tiada lagi kesedihan
petikkan jemari mungkin terdiam
kalaulah..
sunyi hilang tiada lagi ilham
sepi seakan mengajar kecurangan
mengarah diri berdendang keasyikan
dalam riuh alam
tiada lagi ketenangan
Eytajms
25/12/12
taiping
BERILUSI SENDIRI
Mungkin
tidak selayak diri berdiri
tinggi dan rendah alunan puisi
bahasa kataku luntur
bertabur
penaku karat
mindaku tidak seluas
akar bertunas tidak bertunjang
titik permulaan lemah
tidak seindah
selayak dibungkus
buang
lukisan jiwaku tidak berseni
hanya kulayarkan ilusi
dalam sendiri
Eytajms
26/12/12
taiping
Mungkin
tidak selayak diri berdiri
tinggi dan rendah alunan puisi
bahasa kataku luntur
bertabur
penaku karat
mindaku tidak seluas
akar bertunas tidak bertunjang
titik permulaan lemah
tidak seindah
selayak dibungkus
buang
lukisan jiwaku tidak berseni
hanya kulayarkan ilusi
dalam sendiri
Eytajms
26/12/12
taiping
KUINTAI CERITA BUKAN CEMARKAN PENA
Di celah dedaun kering
kumengintai cerita pilu
dikala menyusuri redup senja
mendung diwajahnya pucat
ada sembilu menikam tulang
dari serpihan kaca tertinggal
tidak berani diri menelannya
namun tetap mengalir dimuara
yang tercemar
kukutip retak-retak dan serpih-serpih luka
kususun titik asal cerita
sepahan terserak merata
mengheretku mengintai punca
menyaksi suatu
bertingkah antara pena
langit temaram menyembunyikan malu
bintang-bintang menyaksi
tangkai-tangkai pena bagaikan cedera
tercemar oleh luka jemari
kembali tangkainya
biar ia bisa teguh semula
tenunan aksara berkirim dari kata ke kata
memaut kembali jemari seperti biasa
membiarkan gelap malam menelan
lenturkan tubuh dengan redup mata
menghumban cambahan wasangka
Eytajms
27/12/12
taiping
Di celah dedaun kering
kumengintai cerita pilu
dikala menyusuri redup senja
mendung diwajahnya pucat
ada sembilu menikam tulang
dari serpihan kaca tertinggal
tidak berani diri menelannya
namun tetap mengalir dimuara
yang tercemar
kukutip retak-retak dan serpih-serpih luka
kususun titik asal cerita
sepahan terserak merata
mengheretku mengintai punca
menyaksi suatu
bertingkah antara pena
langit temaram menyembunyikan malu
bintang-bintang menyaksi
tangkai-tangkai pena bagaikan cedera
tercemar oleh luka jemari
kembali tangkainya
biar ia bisa teguh semula
tenunan aksara berkirim dari kata ke kata
memaut kembali jemari seperti biasa
membiarkan gelap malam menelan
lenturkan tubuh dengan redup mata
menghumban cambahan wasangka
Eytajms
27/12/12
taiping
KEANGKUHAN MEMAKAN DIRI
Garis waktu mulai memisah
sehelai lembaran aksara
mengkisahkan ceritera tanpa rangkap
tak sanggup untuk menepis
pada serak parau jeritan kehidupan
di sisa waktu yang masih tersisa
terdengar sumbang
kesempurnaan tidak tercukup
dalam pemberian
keangkuhan bertapak mewah
pada riak kehidupan
entah apa tercari nilai
hingga disekeliling peduli pandang
teguran mendabik dengan kemegahan
menayang segala mampu
petikkan jari tersedia segala
kuasa segala di tangan
pedulikan dunia kesengsaraan
terjaga diri terbaring kaku
kebanggaan menghilang pergi
di kalung permata berlian memangku arah
hanya memandang
terbiar merangkak mengurus diri
balasan inikah kesempurnaan segala
kemegahan tidak mampu membeli.
Eytajms
29/12/12
Garis waktu mulai memisah
sehelai lembaran aksara
mengkisahkan ceritera tanpa rangkap
tak sanggup untuk menepis
pada serak parau jeritan kehidupan
di sisa waktu yang masih tersisa
terdengar sumbang
kesempurnaan tidak tercukup
dalam pemberian
keangkuhan bertapak mewah
pada riak kehidupan
entah apa tercari nilai
hingga disekeliling peduli pandang
teguran mendabik dengan kemegahan
menayang segala mampu
petikkan jari tersedia segala
kuasa segala di tangan
pedulikan dunia kesengsaraan
terjaga diri terbaring kaku
kebanggaan menghilang pergi
di kalung permata berlian memangku arah
hanya memandang
terbiar merangkak mengurus diri
balasan inikah kesempurnaan segala
kemegahan tidak mampu membeli.
Eytajms
29/12/12
JATUH CINTAKU PADA PUISI
Aku mencari erti
setiap persoalan yang kutanya pada diri
apa ada pada puisi
puisi
entah bagaimana
datang pada hati
kala diri pernah membenci
setiap kata-kata puitis
semakin kuselami mencari
di sebalik kata-kata puitis
dalam keindahan tersembunyi
rahsia dari jemari
nukilan lahir dari ilham sanubari
luahan tersembunyi seribu makna dan maksud hati
puas kupandang aksara meniti hari
berkias dalam santun tersendiri
berlapik kata
tidak terduga dalam cerita puisi
ada rahsia hati
akhir diri terjatuh dalam alunan irama hati
bermain jemari dalam ilham sendiri
kutitip kata demi kata hari-hari
hingga aku jatuh cinta pada PUISI
Eytajms
301212
taiping
12.46malm
Aku mencari erti
setiap persoalan yang kutanya pada diri
apa ada pada puisi
puisi
entah bagaimana
datang pada hati
kala diri pernah membenci
setiap kata-kata puitis
semakin kuselami mencari
di sebalik kata-kata puitis
dalam keindahan tersembunyi
rahsia dari jemari
nukilan lahir dari ilham sanubari
luahan tersembunyi seribu makna dan maksud hati
puas kupandang aksara meniti hari
berkias dalam santun tersendiri
berlapik kata
tidak terduga dalam cerita puisi
ada rahsia hati
akhir diri terjatuh dalam alunan irama hati
bermain jemari dalam ilham sendiri
kutitip kata demi kata hari-hari
hingga aku jatuh cinta pada PUISI
Eytajms
301212
taiping
12.46malm
DITEWASKAN OLEH KELEMBUTAN HATI
Entah
bagai bisu berkata
nada tidak gema
olahan alunan terhenti
dalam irama sendiri
terbelenggu ruang dan waktu
kubertahan dari rasa
tak mampu kubuang serta menerima
selama terdiam
mengiringi setiap langkah
tak seindah kelihatan
diriku memang lemah
dengan tegarnya buatku sakit sendiri
egoku berperang dengan sekeping hati
terus bergulir tanpa henti
terlarut seakan jiwa seakan mati
separuh lelahku bagai melampau
untuk apa
membara kehangatan hati
duhai rasa
kembalilah mengurungku dalam sabar
tertewas diri menunduk
seperti angin membelai ilalang
agar separuh jiwaku ditawan oleh kelembutan hati
Eytajms
31012012
taiping
Entah
bagai bisu berkata
nada tidak gema
olahan alunan terhenti
dalam irama sendiri
terbelenggu ruang dan waktu
kubertahan dari rasa
tak mampu kubuang serta menerima
selama terdiam
mengiringi setiap langkah
tak seindah kelihatan
diriku memang lemah
dengan tegarnya buatku sakit sendiri
egoku berperang dengan sekeping hati
terus bergulir tanpa henti
terlarut seakan jiwa seakan mati
separuh lelahku bagai melampau
untuk apa
membara kehangatan hati
duhai rasa
kembalilah mengurungku dalam sabar
tertewas diri menunduk
seperti angin membelai ilalang
agar separuh jiwaku ditawan oleh kelembutan hati
Eytajms
31012012
taiping
BANGUNKAN DIRI JANGAN IKUT HATI
Tirai dedauan kamar masih berlabuh
pelukan lena diulit keasyikan
rintik-rintik hujan diujung embun
mendakap diri merapatkan sendi
diingin hari mengiringi cuaca terang
berbungkus selimut lagi di pembaringan
leka waktu kian pergi
menunggu saat berlabuh hari
terang cuaca dalam mentari terbit pagi
wajah mendung disingkir kabus
bagai mengalah berbagi
wajah awan menawan hari
langit kebiruan terukir seri
senyuman hari terhidang saji
usah ikut pujukan lena
langkahkan hari mengiringi cuaca
waktu masih berbagi
musim berganti hari
taburan gerimis bersinggah hadir
ribut dedaun menduga rasa
lambaian hijau masih berwarna
terik mentari masih memandang
silauan mata sebentar
dalam perit masih menelusi
hembusan nafas terasa
dan nadi berdetik
laluilah waktu
usah mengalah dilewat masa
sia-sia hari dalam bernyawa.
Eytajms
5/1/13
Taiping
Tirai dedauan kamar masih berlabuh
pelukan lena diulit keasyikan
rintik-rintik hujan diujung embun
mendakap diri merapatkan sendi
diingin hari mengiringi cuaca terang
berbungkus selimut lagi di pembaringan
leka waktu kian pergi
menunggu saat berlabuh hari
terang cuaca dalam mentari terbit pagi
wajah mendung disingkir kabus
bagai mengalah berbagi
wajah awan menawan hari
langit kebiruan terukir seri
senyuman hari terhidang saji
usah ikut pujukan lena
langkahkan hari mengiringi cuaca
waktu masih berbagi
musim berganti hari
taburan gerimis bersinggah hadir
ribut dedaun menduga rasa
lambaian hijau masih berwarna
terik mentari masih memandang
silauan mata sebentar
dalam perit masih menelusi
hembusan nafas terasa
dan nadi berdetik
laluilah waktu
usah mengalah dilewat masa
sia-sia hari dalam bernyawa.
Eytajms
5/1/13
Taiping
SEMPURNA KATA SILAP TIADA
Adat dunia
di terjah pelbagai
terkadang gagal
mengawal emosi
terkadang berjaya
terkadang tewas
kita tetap kita
berkata kita
benar belaka
seperti mana di kata
seumpama sempurna kita
di terkam bisa berkata
tiada cacat tiada cela
hitam atau putih sudah serupa
kerna ketidakpastian
apabila mereka berkata
kanan salah
kiri salah
di mana letak kebenaran
dalam berkata
begitu begini
keliru dunia kita
terkadang pekak telinga
sampai bila.
Lukisan hati
EYTAJMS
7/3/13
TAIPING
Adat dunia
di terjah pelbagai
terkadang gagal
mengawal emosi
terkadang berjaya
terkadang tewas
kita tetap kita
berkata kita
benar belaka
seperti mana di kata
seumpama sempurna kita
di terkam bisa berkata
tiada cacat tiada cela
hitam atau putih sudah serupa
kerna ketidakpastian
apabila mereka berkata
kanan salah
kiri salah
di mana letak kebenaran
dalam berkata
begitu begini
keliru dunia kita
terkadang pekak telinga
sampai bila.
Lukisan hati
EYTAJMS
7/3/13
TAIPING
BERALIH ANGKA TIDAK GUGATKAN ARAHMU
Benarkah jejak kubertukar
kehangatan masih belum kurasa
bagai meniti sehari dua
perjalanan mengelilingi batas
dalam terpejam mata
dunia sudah beralih
dari angka ke angka
namun diri masih bertangga
disini kaki berdiri
langkah masih berpijak jejak sama
kupandang langit tidak berubah
arah bayangan diri masih tetap mengekori
rentak alunan kata tiada bertukar nada
kita jalani ulangan yang sama
dan kisah kita berlainan cerita
namun dunia takan pernah perdulikan
pada kisah lalu
semua yang ada dalam masa lalu
biarkanlah terkubur dalam waktu
kulabuhkan tirai yang hanya sepenggal waktu
jendela kubertukar lagi
dalam dunia masih berpaksi sama
arah kumasih arah yang satu
dalam doaku agar terus
terpaku dalam kalimah-Mu
Eytajms
(penaku wajahku)
10102013
taiping
Benarkah jejak kubertukar
kehangatan masih belum kurasa
bagai meniti sehari dua
perjalanan mengelilingi batas
dalam terpejam mata
dunia sudah beralih
dari angka ke angka
namun diri masih bertangga
disini kaki berdiri
langkah masih berpijak jejak sama
kupandang langit tidak berubah
arah bayangan diri masih tetap mengekori
rentak alunan kata tiada bertukar nada
kita jalani ulangan yang sama
dan kisah kita berlainan cerita
namun dunia takan pernah perdulikan
pada kisah lalu
semua yang ada dalam masa lalu
biarkanlah terkubur dalam waktu
kulabuhkan tirai yang hanya sepenggal waktu
jendela kubertukar lagi
dalam dunia masih berpaksi sama
arah kumasih arah yang satu
dalam doaku agar terus
terpaku dalam kalimah-Mu
Eytajms
(penaku wajahku)
10102013
taiping
TINGGI RENDAH KITA JELAS NYATA
Aku siapa
kamu siapa
tinggi dan rendah kita
ketara jelas
untuk bicara tidak terungkap
dalam getar rasa
bagai kerdil diri
berdiri dalam hebat semua
bermadah
tinggi bahasa
dalam jiwa tersentuh
sekali memandang pena berkias kata
tertunduk diri bagai mengecil tubuh
dalam jelas wajah dilihat
siapa aku
hanya bayang melihat dihadapan cermin
mampu nukilkan pena sendiri
layakkah berdamping hebat
siapa aku
selayak kamu
Eytajms
penaku hatiku
0101013
taiping
Aku siapa
kamu siapa
tinggi dan rendah kita
ketara jelas
untuk bicara tidak terungkap
dalam getar rasa
bagai kerdil diri
berdiri dalam hebat semua
bermadah
tinggi bahasa
dalam jiwa tersentuh
sekali memandang pena berkias kata
tertunduk diri bagai mengecil tubuh
dalam jelas wajah dilihat
siapa aku
hanya bayang melihat dihadapan cermin
mampu nukilkan pena sendiri
layakkah berdamping hebat
siapa aku
selayak kamu
Eytajms
penaku hatiku
0101013
taiping
BUKAN BERADU HEBAT
Bisik pasir menghantar suara
terasa desau angin mengelus dedaunan
dalam lambaian puisi bercengkrama
mula menari getar mengikut arus nada
kukhabarkan di langit biru
dalam tampil diri memerhati
selalu menjerat hadir di celahan warna
kejernihan manik-manik embun pagi
terlalu indah bertuah tanah yang segar
walaupun terketar-ketar
senda gurauan dalam terisi makna
rancak mengutip senyum
usaikan malu bercanda menitip aksara
pada setiap percikan lirik irama pena
bukan beradu saing kehebatan
dari arca kerapuhan
kekadang disakat terjah
dengan dentum amarah wajar dibuang
nyamankan kesejukan diri
dihalaman erat menyusun pena
dalam ikatan memaut rasa
Eytajms
3/1/13
Taiping.
Bisik pasir menghantar suara
terasa desau angin mengelus dedaunan
dalam lambaian puisi bercengkrama
mula menari getar mengikut arus nada
kukhabarkan di langit biru
dalam tampil diri memerhati
selalu menjerat hadir di celahan warna
kejernihan manik-manik embun pagi
terlalu indah bertuah tanah yang segar
walaupun terketar-ketar
senda gurauan dalam terisi makna
rancak mengutip senyum
usaikan malu bercanda menitip aksara
pada setiap percikan lirik irama pena
bukan beradu saing kehebatan
dari arca kerapuhan
kekadang disakat terjah
dengan dentum amarah wajar dibuang
nyamankan kesejukan diri
dihalaman erat menyusun pena
dalam ikatan memaut rasa
Eytajms
3/1/13
Taiping.
MALAMKU DIUSIR LAGI
Purnama berarak bagai pecahan bintang
rentang waktu berbingkai ilham
tirai sutera mengoda
dalam berlabuh diulit manja
berkimbah bisikan bayu
perlahan tercipta kesuraman masa
bersulam timbul
aroma rasa sedikit goyah
angin malam berhembus
memandang rembulan meredup
bayangan alun mengusik hadir
dalam diri menjelma
pada kata-kata
yang bersarang di dada
masih tersimpul
kuselimutkan kenangan di sebalik lena
kubuaikan diri berdendang sendiri
selagi embun menampak hadir
akan kutitipan kan syair
malamku
mengusirkan gemersik nada
yang merentap dalam aksara
biarkan camar bercerita
bersimpuh di anjung waktu
dengan lentikan jemari
kuluruskan kembali
Eytajms
7/1/13
taiping
Purnama berarak bagai pecahan bintang
rentang waktu berbingkai ilham
tirai sutera mengoda
dalam berlabuh diulit manja
berkimbah bisikan bayu
perlahan tercipta kesuraman masa
bersulam timbul
aroma rasa sedikit goyah
angin malam berhembus
memandang rembulan meredup
bayangan alun mengusik hadir
dalam diri menjelma
pada kata-kata
yang bersarang di dada
masih tersimpul
kuselimutkan kenangan di sebalik lena
kubuaikan diri berdendang sendiri
selagi embun menampak hadir
akan kutitipan kan syair
malamku
mengusirkan gemersik nada
yang merentap dalam aksara
biarkan camar bercerita
bersimpuh di anjung waktu
dengan lentikan jemari
kuluruskan kembali
Eytajms
7/1/13
taiping
SEGALA ISI ,TULANG PUN DICERITA
Tersentap diri
bahasa dindingmu kurenung berkali
sindiran kata menikam tajam
untuk apa
lontarkan kata disebalik dinding
sekadar bercerita murah
berbagi cerita berkongsi duka
namun mata melirik pandang
seakan muntah
segala isi bertabur disegelap ruang
isi didalam bagai mahu dilihat semua
tidak cukup isi
tulang pun menjadi cerita
dunia bagai muak cerita sama
kamar beradu dipaparkan cerita
warna tirai dijaja kata
tidak cukup hamparan keemasan
ditambah
Sedang jemarimu tak kuasaku jamah
hanya terbatas dalam kata
hadiri diri mengusir dari gelisah
bukan bercerita segala dalam kawah
dipuncak asmara mahu digambarkan segalanya
namun sedarlah ada memandang
menjengkelkan mata
tiada cerita diruang untuk dilihat kita
terbatas dalam kata
hanya maaf diri
kunukilkan cerita
dalam terlanjur bahasa
bercerita segala
Eytajms
9/1/13
taiping
Tersentap diri
bahasa dindingmu kurenung berkali
sindiran kata menikam tajam
untuk apa
lontarkan kata disebalik dinding
sekadar bercerita murah
berbagi cerita berkongsi duka
namun mata melirik pandang
seakan muntah
segala isi bertabur disegelap ruang
isi didalam bagai mahu dilihat semua
tidak cukup isi
tulang pun menjadi cerita
dunia bagai muak cerita sama
kamar beradu dipaparkan cerita
warna tirai dijaja kata
tidak cukup hamparan keemasan
ditambah
Sedang jemarimu tak kuasaku jamah
hanya terbatas dalam kata
hadiri diri mengusir dari gelisah
bukan bercerita segala dalam kawah
dipuncak asmara mahu digambarkan segalanya
namun sedarlah ada memandang
menjengkelkan mata
tiada cerita diruang untuk dilihat kita
terbatas dalam kata
hanya maaf diri
kunukilkan cerita
dalam terlanjur bahasa
bercerita segala
Eytajms
9/1/13
taiping
KENANGAN DI SEBALIK PERTEMUAN
sejenak merenung
dalam hari yang berarak
menguis tirai igauanku
tentang pertemuan
kala berlabuh di sudut petang
memandang wajah ketenangan
lirikan mata itu
seolah memandang diri
di sebalik bingkai kaca tertutup
bayangan terasa hadir
mengintai diri di sudut diam
entah mengapa
bagai terdengar suaranya
berbisik kata
wajah gambaran terlukis
jelas dihadapan
ketenangan warna seri wajah
bagai tertawan
tiada jemu menatap cahaya
di sebalik senyuman
semakin diri ingin dekatkan
namun terbatas larangan
langkah kaki bergerak
degup rasa bagai sesak
saat mata bertentangan
diri terdiam
kuasa rasa bagai menikam
dalam debaran
seolah diri melayang
dalam alam keindahan
keberanian datang
menyunting wajah didambakan
bersuara menyatakan
keikhlasan
bersatu diri akhirnya
saat ikatan bersimpul digenggaman
di situ terbit cinta
wajah manis kebahagiaan
kasih dan sayang
bersatu dalam perhubungan
semoga ikatan kekal
di hujung perjalanan
dalam restu dan keizinan
Eytajms
9/1/13
taiping
sejenak merenung
dalam hari yang berarak
menguis tirai igauanku
tentang pertemuan
kala berlabuh di sudut petang
memandang wajah ketenangan
lirikan mata itu
seolah memandang diri
di sebalik bingkai kaca tertutup
bayangan terasa hadir
mengintai diri di sudut diam
entah mengapa
bagai terdengar suaranya
berbisik kata
wajah gambaran terlukis
jelas dihadapan
ketenangan warna seri wajah
bagai tertawan
tiada jemu menatap cahaya
di sebalik senyuman
semakin diri ingin dekatkan
namun terbatas larangan
langkah kaki bergerak
degup rasa bagai sesak
saat mata bertentangan
diri terdiam
kuasa rasa bagai menikam
dalam debaran
seolah diri melayang
dalam alam keindahan
keberanian datang
menyunting wajah didambakan
bersuara menyatakan
keikhlasan
bersatu diri akhirnya
saat ikatan bersimpul digenggaman
di situ terbit cinta
wajah manis kebahagiaan
kasih dan sayang
bersatu dalam perhubungan
semoga ikatan kekal
di hujung perjalanan
dalam restu dan keizinan
Eytajms
9/1/13
taiping
RAHSIA BERLAYAR BAHTERA
Melukis mendung di awan
datang bayu memandang
lalu diam
di tirai pagi termenung aku
bagaimana mentari setia
menyinar
dalam gerimis hadir
bahasa hati lantas tertanya
tak akan pernah tahu
begitulah gambaran terjadi
embun yang menanti tanpa jemu
sang fajar menyingsing hari
keperitan bertahan
saat mentari menunduk hari
wajah -wajah lesu masih setia menunggu
kala berlabuh di hujung malam
masih sabar menanti kepulangan
dalam wajah tersenyum
kebahagian
itulah rahsia alam
setiap bahasa terbit
dari dasar hati
dalam berlabuhkan layar bersama kemudi
melayarkan bersama alunan ombak
dalam mengenggam sauh berhati-hati
agar tidak tenggelam di dasar lautan
sendiri.
Eytajms
10/1/13
taiping
Melukis mendung di awan
datang bayu memandang
lalu diam
di tirai pagi termenung aku
bagaimana mentari setia
menyinar
dalam gerimis hadir
bahasa hati lantas tertanya
tak akan pernah tahu
begitulah gambaran terjadi
embun yang menanti tanpa jemu
sang fajar menyingsing hari
keperitan bertahan
saat mentari menunduk hari
wajah -wajah lesu masih setia menunggu
kala berlabuh di hujung malam
masih sabar menanti kepulangan
dalam wajah tersenyum
kebahagian
itulah rahsia alam
setiap bahasa terbit
dari dasar hati
dalam berlabuhkan layar bersama kemudi
melayarkan bersama alunan ombak
dalam mengenggam sauh berhati-hati
agar tidak tenggelam di dasar lautan
sendiri.
Eytajms
10/1/13
taiping
RENUNGLAH WAJAH ANAKMU
Tangisan sikecil
sakitkan dia
hanya diam
terlihat linangan di ujung mata
membenamkan kisah
rasa tak percaya
mengapa masih ada
bertopeng pura wajah pembela
alir darah sama
dari benih berharga
hadir sikecil di tatap belai
bukan hayunan ganas
di herdik tampar apa lagi
berbekas-bekas birat
belas kesian sudah tenggelam
di telan nafsu menganas
tanpa peduli tangisan
dera kekejaman
bagai musuh di tangan
mana belas ehsan
sikecil di baling bagai patung mainan
terngiang tawa si kecil
wajah tanpa dosa
umpama kain putih
mengapa ada insan tiada berperikemanusian
menganas pada tangan sepatutnya
membelai
amanah di tangan hilang pertimbangan
tataplah wajah sikecil itu
renungkan mata halus
mata itu kamu
wajah itu wajahmu
darah mengalir itu
dari darahmu
mengapa ganas diri tanpa peduli
ikut hati sesal nanti
Eytajms
10/1/13
Taiping
Tangisan sikecil
sakitkan dia
hanya diam
terlihat linangan di ujung mata
membenamkan kisah
rasa tak percaya
mengapa masih ada
bertopeng pura wajah pembela
alir darah sama
dari benih berharga
hadir sikecil di tatap belai
bukan hayunan ganas
di herdik tampar apa lagi
berbekas-bekas birat
belas kesian sudah tenggelam
di telan nafsu menganas
tanpa peduli tangisan
dera kekejaman
bagai musuh di tangan
mana belas ehsan
sikecil di baling bagai patung mainan
terngiang tawa si kecil
wajah tanpa dosa
umpama kain putih
mengapa ada insan tiada berperikemanusian
menganas pada tangan sepatutnya
membelai
amanah di tangan hilang pertimbangan
tataplah wajah sikecil itu
renungkan mata halus
mata itu kamu
wajah itu wajahmu
darah mengalir itu
dari darahmu
mengapa ganas diri tanpa peduli
ikut hati sesal nanti
Eytajms
10/1/13
Taiping
WAJAH-WAJAH SENYUMAN UMPAMA HILANG
Lingkaran wajah hadir
kutemui kemanisan
keramahan
suara-suara alunan bergema
dalam berganjak masa
terbatas
terkadang hilang dalam memandang
kuhitung wajah-wajah tersenyum
semua berserakan
namun hilang
kusembunyikan senyum hampa
antara gemuruh hujan
deru angin kehilangan arah
sesamar wajah telah berbungkus embunan
di tirai kamar
kusamnya masa di jelma malam
tanpa kata
tak bersuara
cerita di balik wajah
ada tangis terselimut hujan
biarkan aku terlelap
tidak ingin lagi bertanya
mimpi di beranda pagi
tentang wajah-wajah
EYTAjms
13/1/13
Taiping
Lingkaran wajah hadir
kutemui kemanisan
keramahan
suara-suara alunan bergema
dalam berganjak masa
terbatas
terkadang hilang dalam memandang
kuhitung wajah-wajah tersenyum
semua berserakan
namun hilang
kusembunyikan senyum hampa
antara gemuruh hujan
deru angin kehilangan arah
sesamar wajah telah berbungkus embunan
di tirai kamar
kusamnya masa di jelma malam
tanpa kata
tak bersuara
cerita di balik wajah
ada tangis terselimut hujan
biarkan aku terlelap
tidak ingin lagi bertanya
mimpi di beranda pagi
tentang wajah-wajah
EYTAjms
13/1/13
Taiping
CORETAN TAMU DALAM PENAKU
Detik waktu perlahan melintas
menghitung waktu
bersama angin lirih
di kala pagi bersahaja
ku belai pena
tidak mampu pisahkan
dalam jemari mengenggam
menemani sandaran lelah
tawa senyum coretan terhibur
oleh camar riuh
pena ini merajut kisah
perlahan terkelupas oleh tinta
mengisi ruang-ruang pena
diantara suram nya wajah alam
mampu kaburkan di sebalik keindahan
kugoreskan aksara bertandang
berdendang ria
dalam tajam pena berbalas
tidak kucemarkan coretan tamu
kutitipkan seindah
dalam diri masih mampu mengenggam pena
agar tidak terlepas
Eytajms
13/1/13
Taiping
Detik waktu perlahan melintas
menghitung waktu
bersama angin lirih
di kala pagi bersahaja
ku belai pena
tidak mampu pisahkan
dalam jemari mengenggam
menemani sandaran lelah
tawa senyum coretan terhibur
oleh camar riuh
pena ini merajut kisah
perlahan terkelupas oleh tinta
mengisi ruang-ruang pena
diantara suram nya wajah alam
mampu kaburkan di sebalik keindahan
kugoreskan aksara bertandang
berdendang ria
dalam tajam pena berbalas
tidak kucemarkan coretan tamu
kutitipkan seindah
dalam diri masih mampu mengenggam pena
agar tidak terlepas
Eytajms
13/1/13
Taiping
HENTIKAN BERBOLAK-BALIK DALAM BERJANJI
Tanpa kusadari
nada seruling berbisik pagi
embun pagi beremosi
bila titisan pena menjamah rasa
di sebalik tutur bicara
bermanis muka
izinkan letih itu bersandar
tatkala hanyut diri membelah rasa
dalam madah bertukar dusta
diri disumbang sesak nada
raga mula tercalar
panas yang membahang disangka air
disirami duri yang membelit diri
hentikanlah coretan kisah dongeng
saat pundakku terasa berat
memandang kisah
yang tidak kesudah
jangan biarkan diri dijajah
janji-janji kosong
dentuman guruh di langit hanya bersyarat
sebelum mendapat apa dihajat
segala gadaian diri terbagi
dengan rela sendiri
akhirnya tertindas diri dalam kemenangan
janji
kumencari jawapan di sebalik lisan
dimana letaknya nilai kata
adakalanya berbolak-balik
Eytajms
15/1/13
Taiping
jam 9.21pagi
Tanpa kusadari
nada seruling berbisik pagi
embun pagi beremosi
bila titisan pena menjamah rasa
di sebalik tutur bicara
bermanis muka
izinkan letih itu bersandar
tatkala hanyut diri membelah rasa
dalam madah bertukar dusta
diri disumbang sesak nada
raga mula tercalar
panas yang membahang disangka air
disirami duri yang membelit diri
hentikanlah coretan kisah dongeng
saat pundakku terasa berat
memandang kisah
yang tidak kesudah
jangan biarkan diri dijajah
janji-janji kosong
dentuman guruh di langit hanya bersyarat
sebelum mendapat apa dihajat
segala gadaian diri terbagi
dengan rela sendiri
akhirnya tertindas diri dalam kemenangan
janji
kumencari jawapan di sebalik lisan
dimana letaknya nilai kata
adakalanya berbolak-balik
Eytajms
15/1/13
Taiping
jam 9.21pagi
KAMAR KERINDUAN SEMUSIM LALU
Gundah apa lagi
kepada malam
engkau pun mengeluh
pada waktu
mencari alpa kerinduan
dalam kamar kenangan
desah nafas mula bersarang
jangan engkau racau
dalam amuk diri
menjadi pesta rimbunan
mengitari sepanjang
kembara yang pernah datang
semusim itu berharap
yakin diri terus melangkah
setibanya di perhentian
saujana gelap semata
tiada lena di peraduan
terhimpit gelisah yang tersimpan
penantian lewat malam
tiba-tiba mengais rinduku
kembali
untuk apa
Gundah apa lagi
kepada malam
engkau pun mengeluh
pada waktu
mencari alpa kerinduan
dalam kamar kenangan
desah nafas mula bersarang
jangan engkau racau
dalam amuk diri
menjadi pesta rimbunan
mengitari sepanjang
kembara yang pernah datang
semusim itu berharap
yakin diri terus melangkah
setibanya di perhentian
saujana gelap semata
tiada lena di peraduan
terhimpit gelisah yang tersimpan
penantian lewat malam
tiba-tiba mengais rinduku
kembali
untuk apa
SERIBU TANYA KEMANA
seribu tanya
dalam sendirianku
abjad yang sering bertandang
tidak berseru lagi
kemana
waktu seakan tidak tersampai
segala pesanan
dalam menunggu
tertanya hati
kemana
suarakan sedetik kata
khabar diri tidakkah terasa
kerisauan seluruh jagat alam ini
berseru
kujejak menerawang
menunggu bisiknya menyapa hati
gundah mendesah dalam dada
bagai terngiang suaramu
menitip rindu
di sini
bak embun yang mengalir
merindui hadir
EYTAJMS
11/2/13
Taiping
seribu tanya
dalam sendirianku
abjad yang sering bertandang
tidak berseru lagi
kemana
waktu seakan tidak tersampai
segala pesanan
dalam menunggu
tertanya hati
kemana
suarakan sedetik kata
khabar diri tidakkah terasa
kerisauan seluruh jagat alam ini
berseru
kujejak menerawang
menunggu bisiknya menyapa hati
gundah mendesah dalam dada
bagai terngiang suaramu
menitip rindu
di sini
bak embun yang mengalir
merindui hadir
EYTAJMS
11/2/13
Taiping
KEBINGUNGAN RESAH HATI
Irama alam berdansa
dalam gerak tari dan lagu
indahkah peraduan awan
biarpun tersenyum
sedikit muram
suara dengan ramahnya
selalu ceria disekitar
ruang dan waktu yang kumiliki
hiruk pikuk bagai lupa
resah bertandang
ada muara hati menjadi lelah
bingung resah ini menerawang kosong
entah apa membalut jiwa
setiap sisi bisa tercipta
serasa ingin mengajak bercanda
namun keinginan bagai terlarang
keseimbangan sering menewaskan hati
rumitnya makin tak terkendali
disini aku nyata berserah diri
ketenangan jiwa harus miliki
lengkap akan suasana
menikmati malam ini dalam sunyi
kembalikan hati
jangan sampai kebingungan
entah adakah lagi
akan dilimpahi
dalam waktu dan ruang yang suci
eytajms
12/2/13
Taiping
Irama alam berdansa
dalam gerak tari dan lagu
indahkah peraduan awan
biarpun tersenyum
sedikit muram
suara dengan ramahnya
selalu ceria disekitar
ruang dan waktu yang kumiliki
hiruk pikuk bagai lupa
resah bertandang
ada muara hati menjadi lelah
bingung resah ini menerawang kosong
entah apa membalut jiwa
setiap sisi bisa tercipta
serasa ingin mengajak bercanda
namun keinginan bagai terlarang
keseimbangan sering menewaskan hati
rumitnya makin tak terkendali
disini aku nyata berserah diri
ketenangan jiwa harus miliki
lengkap akan suasana
menikmati malam ini dalam sunyi
kembalikan hati
jangan sampai kebingungan
entah adakah lagi
akan dilimpahi
dalam waktu dan ruang yang suci
eytajms
12/2/13
Taiping
SUNYI MEMBIARKAN AKU
Tiada kata menyapa
purnama dalam cahaya terang
namun sunyi malam tidak bersuara
yang mendiami ruang waktu
terasingan dihening waktu
lelah menghiasi penjuru jiwa
mewakili apa yang terasa
diderunya malam sepi
Riuhnya angin kurindu
yang bergema nada tiada henti
terkadang memekak detak nafasku
namun sesak membiarkan aku
terlupa kegelisahan
sejenak menyandarkan diri
melelapkan mata dan terus menembang sunyi
biarlah kularungi malam
dalam kesendirian
lalu terdiam di setiap titik nadi
dari alunan ombak kerinduan
eytajms
15/2/13
taiping
Tiada kata menyapa
purnama dalam cahaya terang
namun sunyi malam tidak bersuara
yang mendiami ruang waktu
terasingan dihening waktu
lelah menghiasi penjuru jiwa
mewakili apa yang terasa
diderunya malam sepi
Riuhnya angin kurindu
yang bergema nada tiada henti
terkadang memekak detak nafasku
namun sesak membiarkan aku
terlupa kegelisahan
sejenak menyandarkan diri
melelapkan mata dan terus menembang sunyi
biarlah kularungi malam
dalam kesendirian
lalu terdiam di setiap titik nadi
dari alunan ombak kerinduan
eytajms
15/2/13
taiping
PERGI JUA PERWIRA
Gugur jua
rebah juga
gagah perkasa
mempertahankan maruah
agama
bangsa
negara
langkah berani
sumpah diri
demi bangsa
demi semua
tidak kira siapa
mempertahankan jajahan
tanah kita
akhirnya tergadai nyawa
kini nama tinggal nama
seorang perjuang negara
langkahnya gugur
bersama tangisan semua
darah yang tertumpah
itu darah perwira
semoga gugur
mereka tidak sia-sia
EYTAJMS
4/3/13
TAIPING
Gugur jua
rebah juga
gagah perkasa
mempertahankan maruah
agama
bangsa
negara
langkah berani
sumpah diri
demi bangsa
demi semua
tidak kira siapa
mempertahankan jajahan
tanah kita
akhirnya tergadai nyawa
kini nama tinggal nama
seorang perjuang negara
langkahnya gugur
bersama tangisan semua
darah yang tertumpah
itu darah perwira
semoga gugur
mereka tidak sia-sia
EYTAJMS
4/3/13
TAIPING
AKUKAH ITU
Akukah itu
terdiam bisu bicara
kosong tanpa kata
mampu hanya mengintai cerita
akukah itu
canda dan tawa bagai lupa
tercari aku di mana
hilang atau tenggelam punca
diri umpama beku seketika
entah apa meresap jiwa
hariku umpama hiba
lukisan wajahku seri tiada
akukah itu
menyapu airmataku yang melimpah
hiba menjeruk rasa
tiada irama untukku dendang
dalam pena
ilhamku seiring dengan rasa
sedih berwajahkan cerita
saat gugurnya cinta
Eytajms
13/3/13
taiping
Akukah itu
terdiam bisu bicara
kosong tanpa kata
mampu hanya mengintai cerita
akukah itu
canda dan tawa bagai lupa
tercari aku di mana
hilang atau tenggelam punca
diri umpama beku seketika
entah apa meresap jiwa
hariku umpama hiba
lukisan wajahku seri tiada
akukah itu
menyapu airmataku yang melimpah
hiba menjeruk rasa
tiada irama untukku dendang
dalam pena
ilhamku seiring dengan rasa
sedih berwajahkan cerita
saat gugurnya cinta
Eytajms
13/3/13
taiping
TERPERANGKAP DALAM SINARAN KEJORA
Rintik rintik hujan yang menemaniku
entah pada hitungan ke berapa
aku duduk menikmati pejaman mata
jiwaku melayang menari bersama
salju mulai memutih meliputi ruang
aku menjenguk di persada
tiba-tiba menerpa pada sulaman sutera
yang kau kaitkan manik-manik mutiara
lentik jemarimu meraup
hingga menjadi hamparan cinta
kau kalungkan dentum gegar
kudengar dengan jalinan rasa
kulihat segurat senyuman
menyengat alismataku
tersedar
sepantas pandangan mataku terpaku
dalam hangat terperangkap renungan pesona
perasaanku mula bertempur dalam hati
mendung mula menyimpan gelisah
bunga-bunga rasa bagai mekar tiba-tiba
bagai tersiram aku dalam kolam cinta
inikah rasa
dialas hamparan sinar kejora
memelukku bagai terlena
Eytajms
6/4/13
Taiping
Rintik rintik hujan yang menemaniku
entah pada hitungan ke berapa
aku duduk menikmati pejaman mata
jiwaku melayang menari bersama
salju mulai memutih meliputi ruang
aku menjenguk di persada
tiba-tiba menerpa pada sulaman sutera
yang kau kaitkan manik-manik mutiara
lentik jemarimu meraup
hingga menjadi hamparan cinta
kau kalungkan dentum gegar
kudengar dengan jalinan rasa
kulihat segurat senyuman
menyengat alismataku
tersedar
sepantas pandangan mataku terpaku
dalam hangat terperangkap renungan pesona
perasaanku mula bertempur dalam hati
mendung mula menyimpan gelisah
bunga-bunga rasa bagai mekar tiba-tiba
bagai tersiram aku dalam kolam cinta
inikah rasa
dialas hamparan sinar kejora
memelukku bagai terlena
Eytajms
6/4/13
Taiping
KEMBALIKAN KECERIAAN WAJAH SENYUMAN
Bagai tak mengecap lena
igauan hadir membelai sukma
di dada langit angin malam menyaji
mencari warna langkah tenang
embun hadir mengatur jaluran
membangkitkan wajah bertanya pada siang
usah sembunyikan warnanya
pada jendela kamar terbuka
luka kesiangan biarlah tergenggam
sudah takdir kehidupan
tangisan bukan pengakhiran
murung diri lontarkan
layarkan mewarnai tinta
larutkan hampa hanyutkanlah
di aliran rasa
tenggelamkan sendu lama
biarkan terus melimpah
gugurkan lesu biarkan berlarian
kembalikan wajah keceriaan
dalam senyuman
Eytajms
9/4/13
Taiping
Bagai tak mengecap lena
igauan hadir membelai sukma
di dada langit angin malam menyaji
mencari warna langkah tenang
embun hadir mengatur jaluran
membangkitkan wajah bertanya pada siang
usah sembunyikan warnanya
pada jendela kamar terbuka
luka kesiangan biarlah tergenggam
sudah takdir kehidupan
tangisan bukan pengakhiran
murung diri lontarkan
layarkan mewarnai tinta
larutkan hampa hanyutkanlah
di aliran rasa
tenggelamkan sendu lama
biarkan terus melimpah
gugurkan lesu biarkan berlarian
kembalikan wajah keceriaan
dalam senyuman
Eytajms
9/4/13
Taiping
INGINKU SISIHKAN RINDUKU
Ingin kuhentikan
luahkan kerinduan
kusisihkan helainya
membiarkan halangan terbina
menjadikan jarak yang menebal
langit pun bermeditasi
berseteru dengan rindu
berterbangan tidak tahu arah
suara sunyi
termangu diam aku
cahaya malam menyeru
kau lukiskan langit membiru
mengusik hariku
mengapa bayang itu bertamu
datang melintas menerusi buliran air mataku
lisanku yang berkata
mengurungkan rindu agar berhenti
di genggaman leburkan
pedulikan lelah bermuara
lalu kau bisikkan
mampukah!!
sesak nafas bagai tercurah
nadi bagai terhenti
katakan sekali lagi
mampukah !!
Eytajms
10/4/13
Taiping
Ingin kuhentikan
luahkan kerinduan
kusisihkan helainya
membiarkan halangan terbina
menjadikan jarak yang menebal
langit pun bermeditasi
berseteru dengan rindu
berterbangan tidak tahu arah
suara sunyi
termangu diam aku
cahaya malam menyeru
kau lukiskan langit membiru
mengusik hariku
mengapa bayang itu bertamu
datang melintas menerusi buliran air mataku
lisanku yang berkata
mengurungkan rindu agar berhenti
di genggaman leburkan
pedulikan lelah bermuara
lalu kau bisikkan
mampukah!!
sesak nafas bagai tercurah
nadi bagai terhenti
katakan sekali lagi
mampukah !!
Eytajms
10/4/13
Taiping
RETAK JALINAN
kulukiskan kabus suram
tiupan angin menemani aku
warna-warna jagat berbicara
dalam gerak hati yang retak
cairkan kebekuan tegar
dari tubuh ini
harumkan wangian
bukalah jendela hati
kemaafan
mampukah mengait jalinan kembali
menghapus segala titis
yang terkandung
seperti arus mengalir pergi
Eytajms
10/4/13
Taiping with love
kulukiskan kabus suram
tiupan angin menemani aku
warna-warna jagat berbicara
dalam gerak hati yang retak
cairkan kebekuan tegar
dari tubuh ini
harumkan wangian
bukalah jendela hati
kemaafan
mampukah mengait jalinan kembali
menghapus segala titis
yang terkandung
seperti arus mengalir pergi
Eytajms
10/4/13
Taiping with love
SENTUHAN
Jika saja tangan ini bisa selalu datang dan membelai
memberikan sedikit sentuh
jangan bertanya
erti dari sebuah aksara
jika kau mengejanya
hanya dengan satu warna itulah
puisi pena
imajinasi dari sebuah karya
melihat '
memandang
terukir jari membelai lembar-lembar helaian
dari ilham
kutitipkan menjadi syair kerinduan
Eytajms
11/4/13
Taiping with love
Jika saja tangan ini bisa selalu datang dan membelai
memberikan sedikit sentuh
jangan bertanya
erti dari sebuah aksara
jika kau mengejanya
hanya dengan satu warna itulah
puisi pena
imajinasi dari sebuah karya
melihat '
memandang
terukir jari membelai lembar-lembar helaian
dari ilham
kutitipkan menjadi syair kerinduan
Eytajms
11/4/13
Taiping with love
Langgan:
Catatan (Atom)