12/12/2011

DIUJUNG RANTING RAPUH



Ranting senja
gugur diujung batas
dedauan gugur dalam serakan
kekeringan kontang dalam pasir usang

kancah arus yang deras
dalam air yang tenang
melihat bayang tercemar
tanpa warna terhias
debu-debu mengelilingi diri
tiada siraman cahaya
yang meredupkan

jernihkan kembali noda-noda
awan hitam yang berbingkai sisa
waktu batasan masih pada penghujung hari
reguklah secangkir manisan rasa
dalam kembali jejak dilaman
yang masih tiada kekeringan
dengan airmata sesalan

eytajms
12/12/11

RINTIHAN SEORANG AKU (Remaja)



Jiwaku berkelana mencari dimanakan
tujunya hala diriku
... tika usia meningkat semakin dewasa
seorang aku
sebanyak pantang yang harus aku tentang
semakin kuat untuk ku jelajah lagi
dalam menelusuri jalanan masih muda

tunggulah sejenak dalam masa
biarkan dia senyap dalam dunianya
setelah kepuasan dunia diterokai
dalam mencari erti diri

dalam meniti usia keremajaan
darah muda mula mengering
bibir muda mula tergetar
nafas muda mulai tersengal
suara berbisik pelan kedengaran
dengarilah rintih hati dewasaku

lemah tanpa bimbingan
kecundang tanpa asuhan
terlalai tanpa teguran
haruskah keremajaanku disalahkan

bimbinglah jiwa seorang remaja
dalam meniti jalanan dunia sebenar
tanpa jatuh dan terbiar

eytajms
30/10/2011
waktu17.14

12/08/2011

MENCUBA ASALNYA



Lorong-lorong dalam kalut
mencuba atas cabaran
melihat keseronokkan
berancak hiburan
tanpa sedar
rebah dalam waktu terbiar
tersia dalam nafas
bernyawa lelah
terus bangkit bersemangat
setelah debu berbau dalam fikir
mengigil diri sesaat kerna tiada
didakap
tersasar dalam kolam lumpur
berlumur dalam tak sedar
akhir nya rebah dalam tagihan
yang asal mencuba.

eytajms
8/12/11

KUDRAT SI PENGEMIS



Semulut dibagi-bagi
dalam hidup
meniti hari waktu masa
tanpa siapa peduli
siang malam berteduh dilangit
bermandian gerimis
berselimut bintang malam
terhidang longgokkan

terbongkok dicelahan kotor
bau hanyir melekat
parutan hitam sebati
terkoyak bangkai meleleh
tiada malu dalam sesuap
untuk hari ini

kutip segala perca hampas
berbunyi pecahan -pecahan
berlaga dalam karungan
ditimbang tara seharga mana
berjalan dari satu jalan
ke lorong-lorong
tanpa berlapik dikaki
lusuh baju tiada ganti
kudrat dalam pencarian sesuap
usaha diri
dalam waktu sudah senja
demi suara-suara
yang masih tak mengerti
sengsara kehidupan pengemis

eytajms
8/12/11

TERPINGGIR DALAM CORETAN USANG




Dipinggir kali terlihat
suram suasana dalam keriuhan
bagai terpinggir
usang dalam jari tertulis

terluntur warna pena
semakin kusam
dalam coretan kata
sudah tiada erti
salah melantun tidak mengerti
susun diatur bagaikan
terlari dari makna tersurat
dalam cerita

hingga ada jemu menatap
sudah tiada berbahagi
bagaikan diri melukut ditepian
meminta suara suara jemari
memintal kata agar terbina rasa

tiada lagi bersuara dalam aksara
tiada lagi tari pena berhias
tiada lagi irama nyanyian lukisan
dalam wajah ceria
melakar cerita berbaris baris
hanya bayang bayang nama
terukir menghargai

terima kasih terucap kata
itu sahaja mampu bersuara
dalam rindu kan bait -bait
melemparkan kata semangat
dalam karya yang berdinding
nama nama ditanda
namun tiada yang ingin berkongsi sama
hampa dalam rasa

eytajms
8/12/11

12/07/2011

KURNIA




Rinduku telah berkarat
tak mampu walau diterpa kilat
rindu yang mengkabut kian lama butakan hati
mengikat aku pada hati yang lain dengan sandaran
Untuk apa diri jika hanya untuk materi
tanpa rasa hadir aku

tiadakah sedetik waktu
menghadirkan cerita yang berbeda
terkadang dipungkiri pada ego dan ambisi
terlupakan tentang ketulusan dan keikhlasan
merajut renda kasih yang terkoyak

dalam perjalanan yang melelahkan kalbu
jiwa pun sadar tak kuasa mengelak
warna diselembar kertas kehidupan
memberikan pelangi selepas hujan
cukup dalam figura sebuah ungkapan rasa

kekhilafan cinta dari sisi kemilau dunia
temukan nyala pelita yang mulai tumbuh
dalam tangkai indah
usah biarkan lanjut sisa usia tanpa rasa
sebuah keindahan dunia ciptaan
kendati bisa parut terjelas lagi
itu kurniaan.

Eytajms
29/10/2011

12/06/2011

SYURGAKU...MAK



MAK
kau ratu ku
kau syurgaku
setiap waktu doaku dalam sujudku

MAK
andai anak -anakmu tersilap dalam bicara
ampunkan kami anakmu

MAK
kau menjaga anakmu dari dalam kandunganmu
sehingga kami dilahirkan
dengan kudratmu kau bertarung nyawamu
demi kami
kau susukan kami dengan penuh kasih sayang
kau menjaga tika kami menangis dikala diulit malam
kau bangun dalam kasih sayangmu

MAK
kala hati mu terguris dengan anak-anakmu
mohon keampunan kami padamu
andai kami terkata kasar dalam bicara
mampukah kami diampun olehmu
sesungguhnya kami banyak dosa padamu
yang telah memelihara anak-anakmu
tanpa meminta balasan apa

MAK
pengorbananmu tiada berdaya kami
mampu balas
segala pengorbananmu tak mampu terucap
terima kasih mak itu yang mampu kami anak -anak
katakan
adakah cukup ucapan itu padamu

MAK
namun ada tika segala pengorbananmu tiada
dikenangi oleh anak-anak yang langsung tak pedulikan dirimu
jangan sesal bila sudah tiada disisi
renunglah wajah yang melahirkanmu
dakaplah dirinya yang masih bernyawa
kucuplah dirinya sebelum terlambat
sujudkan pada kakinya andai
dosa -dosa kita terlalu banyak
walaupun siapa MAK
dia lah syurga kita.


Eytajms
8/12/11

JANGAN TERLEPAS NIKMAT



Sebuah noktah dari ujung ke ujung
bergerak seinci demi seinci
berharap seberkas cahaya
menyuluhi dalam lorong kegelapan
dalam goyah perjalanan

menyusuri jejak mengenali semusim usia
terkadang kegelapan menghalang
tika lena diulit kehidupan yang kadang menjadi tersia
dalam batas waktu yang ada
menenggelamkan nikmat hati di ujungnya

menyusuri rajutan sementara
sasaran kehilangan tika waktu terlupa
ghairahkan kembali dalam mencari diri
pedulikan gerimis badai yang terpa
jauhkan keegoan yang memaut
dalam bertanya
hapus riak seketika
tinggi darjat siapa pun kita
dalam meniti jalanan yang tiada makna

genggam hatimu
erat kan rasamu
dalam nikmat kurnianNYA
segala yang diberi tanpa peduli
siapa kita
semua merasa.

Eytajms
8/12/11