4/16/2013

RENUNGLAH WAJAH ANAKMU

Tangisan sikecil
sakitkan dia
hanya diam
terlihat linangan di ujung mata

membenamkan kisah
rasa tak percaya
mengapa masih ada
bertopeng pura wajah pembela
alir darah sama
dari benih berharga

hadir sikecil di tatap belai
bukan hayunan ganas
di herdik tampar apa lagi
berbekas-bekas birat
belas kesian sudah tenggelam
di telan nafsu menganas
tanpa peduli tangisan
dera kekejaman
bagai musuh di tangan
mana belas ehsan
sikecil di baling bagai patung mainan

terngiang tawa si kecil
wajah tanpa dosa
umpama kain putih
mengapa ada insan tiada berperikemanusian
menganas pada tangan sepatutnya
membelai
amanah di tangan hilang pertimbangan

tataplah wajah sikecil itu
renungkan mata halus
mata itu kamu
wajah itu wajahmu
darah mengalir itu
dari darahmu
mengapa ganas diri tanpa peduli
ikut hati sesal nanti

Eytajms
10/1/13
Taiping

Tiada ulasan:

Catat Ulasan